Gangguanpola tidur. 2. DO : Klien mengatakan nyeri pada bagian dada; Klien mengatakan tidak bias tidur; DS : - TTV. TD : 130/80 mmHg T : 37,6 C N : 86 x/m R: 20 x/m. Klien tampak batuk; Klien tampak gelisah; P : nyeri akut Q : nyeri seperti tertekan benda berat R : Dada S : Skala nyeri 4 T : Hilang timbul; Agen injuri biologis. Nyeri akut. 3 DS : hipertemiaberhubungan dengan proses penyakit infeksi. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis atau inflamasi dan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Hasil Penelitian Subyek penelitian adalah anak C dengan meningitis, usia denganwheezing, sianosis, dispnea 2. Aktual : Ketidakefektifan (axis 3) bersihan jalan nafas (axis 1) individu (axis 2, jika individu tdk ditulis) b.d mukus dalam jumlah berlebih ditandai dengan wheezing, sianosis, dispnea 3. Aktual : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus dalam jumlah berlebih Penulisakan mecoba untuk membandingkan kemungkinan adanya kesenjangan antara teori dengan fakta di lapangan atau kasus pada Ny.I. Dalam kasus Ny.I penulis mengungkapkan tujuan dari intervensi adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil yaitu atasindikasi ketuban pecah dini, meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam masalah yang teratasi sebagian adalah nyeri berhubungan dengan agen injury fisik (luka/jahitan post SC), resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, intoleransi Hubunganantara tidur dan kesehatan mental sangatlah kompleks. Hal ini dapat menghambat rutinitas atau kegiatan individu sehari-hari dan gangguan ini dapat dikarenakan beberapa gangguan yang biasa terjadi pada gangguan psikologis. Wilayah otak yang terlibat dengan mimpi dalam tidur adalah (REM). nyeri dan gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. Pasien mengalami nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan data subjektif yaitu: pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi sebelah kanan atas, rasanya seperti di tusuk-tusuk, dengan skala nyeri 7, dan nyeri hilang timbul. Data objektif: mCkhE.

intervensi gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri