Maknanya diperkuat dengan vokal a dan u yang identik dengan keterpurukan dalam kata dan kalimat sebagai berikut: melaju, penghabisan, ajal, bertahun kutempuh, perahu merapuh, sebelum sempat berpeluk dengan cintaku, bertahun kutempuh. Puisi Doa" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya yang sarat dengan keintiman, kepercayaan, serta refleksi spiritual yang menggambarkan hubungan individu dengan Tuhan. Keintiman dalam Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini menunjukkan kedekatan dan hubungan yang intim antara individu dengan Tuhan. Puisi yang berjudul doa karya Chairil Anwar di atas, merupakan jenis puisi prismatic. Hal itu terlihat dari sesunan katanya yang tidak langsung memancarkan makna. Jadi, untuk mendapatkan makna yang kita cari, maka pembaca harus mengira-ira maksud dari tiap kata atau baris. Puisi Chairil Anwar yang terkenal berjudul "Aku" ini membuatnya semakin dikenali. Chairil Anwar menghasilkan banyak puisi bertema kematian, eksistensialisme, serta individualisme. Sepanjang hidupnya, Chairil Anwar diperkirakan sudah menulis 70 buah puisi. Puisi Doa karya Chairil Anwar menjadi salah satu karya sastra yang populer di Tanah Air. Puisi yang diciptakan penyair legendaris tersebut ditulis sejak November 1943 dan diterbitkan pertama kali dalam majalah lama Pantja Raja pada November 1946. Puisi Mesjid Karya Chairil Anwar : Kata "Aku" disini adalah penulis (Chairil Anwar". Kata "Dia" atau "Ia" adalah "Tuhan". Kupanggil/kusebut Tuhan (Allahu Akbar), maka penulis merasakan kehadiran Tuhan. Sang penulis merasa jika Dirinya dilihat oleh Tuhan. Kekuatan suci dari Tuhan menerangi Diri penulis. KOMPAS.com - Puisi "Doa" disusun oleh Chairil Anwar. Puisi ini mengusung tema religius filosofis atau ketuhanan. Selain "Doa", beberapa karya Chairil Anwar yang terkenal lainnya adalah "Aku", "Sendiri", "Sia-sia", dan "Tak Sepadan". gcH7.

puisi doa chairil anwar dan maknanya